Adalah Thích Quảng Đức, seorang biksu Mahayana dari Vietnam yang melakukan
protes keras terhadap diskriminasi yang dilakukan oleh pemerintah Vietnam Selatan
kala itu terhadap agama Buddha. Protes kerasnya dilakukan dengan cara
mengorbankan dirinya sendiri agar seluruh masyarakat melihat kenyataan
diskriminasi yang tengah terjadi di Vietnam. Kala itu, meskipun diperkirakan 70%
warga Vietnam beragama Buddha, namun diskriminasi yang dilakukan oleh
pemerintahan Ngô Đình Diệm, seorang Katolik yang taat, membuat banyak praktik
opresi terhadap agama dan penganut agama Buddha.
Foto bakar diri yang dilakukan oleh Thich Quảng Đức sendiri diambil oleh fotografer
dan jurnalis asal Amerika bernama Malcolm Browne. Thich Quảng Đức membakar
dirinya sendiri hingga meninggal di sebuah persimpangan jalan di Saigon pada 11
Juni 1963. Aksi yang dilakukannya mengubah pandangan dunia tentang opresi
pemerintah Vietnam terhadap warganya sendiri. Presiden John F. Kennedy bahkan
mengatakan bahwa tidak ada foto dalam sejarah dunia yang telah membuat emosi
semacam ini di dunia. Malcolm Browne sendiri diganjar penghargaan Pulitzer Prize
atas hasil jepretannya yang mengabadikan aksi bakar diri Thich Quảng Đức.
Biksu Thich Quảng Đức sendiri lahir di sebuah desa bernama Hội Khánh, di distrik
Vạn Ninh, Propinsi Khánh Hòa dengan nama Lâm Văn Túc. Beliau adalah tujuh
bersaudara dan pada usia tujuh tahun, dia pergi mempelajari agama Buddha dari
Thích Hoằng Thâm, yang juga adalah pamannya. Lâm Văn Túc kemudian
mengubah namanya menjadi Nguyễn Văn Khiết.
Pada usia 15 tahun, dia menjadi seorang samanera dan ditahbiskan menjadi
seorang biksu pada usia 20 tahun dengan nama dharma Thích Quảng Đức. Nama
Thích diambil dark “Thích Ca” atau “Thích Già” yang berarti klan Sakya. Setelah
ordinasinya, dia kemudian mempraktikkan pertapaan menyendiri buddhis selama
tiga tahun.
Setelah masa penyendiriannya berakhir, dia mulai mengembara di Vietnam tengah
untuk membabarkan dharma. Pada 1932, beliau ditunjuk sebagai seorang inspektur
untuk asosiasi buddhis di Ninh Hòa, sebelum kemudian menjadi inspektur para biksu
di Khánh Hòa. Dia bertanggung jawab pula atas pembangunan 14 wihara disana.
Pada 1934, dia pindah ke Vietnam Selatan untuk membabarkan dhamma.
Selama di Vietnam bagian selatan, beliau juga menghabiskan dua tahun di Kamboja
untuk mempelajari tradisi buddhis Theravada. Beliau meninggal pada usia 65 tahun
dengan mengorbankan dirinya sendiri demi kebaikan warga Vietnam yang
didiskriminasi oleh pemerintah mereka sendiri. Atas pengorbanan yang
dilakukannya, umat buddha Vietnam menganggap biksu Thích Quảng Đức sebagai
seorang bodhisattwa.
The post Foto Bakar Diri yang Mengubah Dunia appeared first on BuddhaZine.