Asosiasi Doktor Buddhis Indoensia (ADBI) menggelar rapat perdana pada Jumat, (2/1) secara daring. Rapat dengan agenda utama pemaparan visi, misi, dan program dari ketua umum terpilih ini, yakni Dr. Li. Edi Ramawijaya Putra, M. Pd. Plt. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakt Buddha, Nyoman Suriadarma, turut hadir dalam pertamuan ini beserta 27 Doktor buddhis, dan dua profesor.
Nyoman Suriadarma yang hadir sejak awal hingga akhir rapat menyampaikan apresiasi atas terbentuknya wadah cendekiawan buddhis Indonesia. Wadah ini, menutur Nyoman sangat penting untuk menumbuhkan sinergi antar semua komponen buddhis
“Tujuan ADBI untuk gerakan intelektual, ini merupakan cita-cita yang mulia kita harus saling bersinergi, tidak boleh saling me-marginalkan,” pesan Nyoman. Selain itu, laki-laki kelahiran Bali ini juga berpesan supaya ADBI mampu melihat ketimbangan di tengah masyarakat dan membantu pemerintah, serta stakeholder untuk berpikir dan mencari solusi strategis terhadap permasalahan yang kontekstual.
Sementara itu, ketua Umum ADBI terpilih, Dr. Li. Edi Ramawijaya Putra, M. Pd menekankan pentinya produktifitas para cendekia buddhis yang berorientasi terhadap berbagai isu penting di tengah umat, bangsa, dan negara. “Terlebih lagi sinergitas adalah faktor utama keberhasilan pemikiran yang kolektif dan kolaboratif,” papar Edi Rama.
Akademisi STABN Sriwijaya ini juga menyampaikan program unggulan lima tahunan, di antaranya konferensi nasional cendikia buddhis Indonesia, kolaborasi riset, publikasi bersama, Participatory Action Research (PAR) dan policy brief terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah.
Rapat perdana ini ditutup oleh YM. Bhikku Dhitisampano, Ph. D dengan doa pemberkahan dengan harapan ADBI dapat memberikan manfaat yang positif dan besar bagi bangsa dan negara serta komunitas Buddha khususnya.
The post ADBI Siapkan Kolaborasi Intelektual Buddhis appeared first on BuddhaZine.