Patung Kwan Kong yang tinggi besar di Tuban, Jawa Timur ditutup kain putih, dan diusulkan oleh sekelompok masyarakat untuk dihancurkan karena mengganggu.
Kwan Kong atau Guan Yu nama kecilnya Yun Chang atau Ien Tiang dalam Bahasa Hokkian yang artinya kurang lebih awan yang panjang. Kebetulan itu nama saya yang diberikan oleh kakek saat saya lahir. Nama yang terlalu “berat” tersebut untungnya dinetralisir saat ganti nama oleh ayah ibu saya sampai sekarang yang kurang lebih artinya pion yang diharapkan berguna.
Hanya teman-teman yang rajin membaca Kisah Roman Tiga Negara (Sam Kok) yang tahu arti nama kecil saya tersebut. Kisah roman tersebut ditulis oleh Luo Guanzhong di zaman dinasti Ming sekitar abad 15 dan menceritakan terpecahnya dinasti Han menjadi 3 kerajaan yaitu Wei, Shu, dan Wu di sekitar tahun 169 sampai tahun 280. Saking panjangnya dan rumitnya kisah roman tersebut yang sampai hampir 1 juta kata, banyak pembaca yang tidak tahu kerajaan mana yang menjadi pemenangnya terakhir. Cerita Sam Kok merupakan salah satu novel klasik Tiongkok yang paling terkenal.
Dalam cerita tersebut Kwan Kong merupakan salah satu tokoh yang menarik. Dia merupakan salah satu dari 3 saudara pendiri kerajaan Shu, pembela dinasti Han yang setia, berani, dan tulus. Dalam salah satu cerita Kwan Kong tertangkap oleh Cao Cao dari kerajaan Wei dan coba disuap dengan kuda yang keringatnya berwarna kemerahan dan larinya kencang sekali, harta beserta kemewahan yang lain untuk dijadikan panglima Wei. Cao Cao gagal memikatnya karena Kwan Kong tetap setia kepada negara dan saudaranya.
Pada bagian yang lain diceritakan bagaimana beraninya Kwan Kong menahan rasa sakit saat dioperasi oleh tabib terkenal Hua Tuo karena terkena anak panah beracun. Sewaktu disarankan untuk dibius karena tulangnya akan dibersihkan dengan pisau, dia menolak pembiusan dan malahan mengajak anak buahnya bermain catur sambil dioperasi. Sampai-sampai banyak anak buahnya yang pingsan karena mendengar suara derik pisau saat membersihkan tulang. Dia sendiri tetap tersenyum.
Sisi lain Kwan Kong
Kwan kong memang dianggap bersalah dalam kasus membebaskan Cao Cao. Tetapi sebenarnya hal ini sudah diperhitungkan oleh Khong Ming, bahwa beliau pasti akan membebaskan Cao Cao. Alasan Khong Ming menugaskan Kwan Kong untuk membekuk Cao Cao ada dua alasan.
Pertama memang untuk membayar hutang budi Kwan Kong terhadap Cao Cao (Kwan Kong bisa membedakan dendam dan budi) supaya dalam tugas-tugas berikutnya yang berhubungan dengan Cao Cao, Kwan Kong tidak segan-segan lagi.
Kedua agar Liu Bei bisa menjadi raja, Cao Cao harus dilepas supaya tetap menjadi penyeimbang dengan Sun Quan sehingga Khong Ming bisa leluasa membangun basis kerajaan bagi tuannya Liu Bei.
Ketika Kwan Kong gugur, Cao Cao bersedih tetapi tidak menjadikan alasan Cao Cao meninggal karena bersedih atas Kwan Kong. Tetapi memang dalam waktu yang bersamaan Cao Cao sudah sakit keras (sakit kepala). Kerajaan Wei yang didirikan anak Cao Cao tetap solid.