Ada ungkapan, “Dhemit ora ndulit, setan ora doyan”. Ungkapan ini mengacu pada seseorang yang selalu bebas dari masalah. Bahkan setan dan hantu tidak bisa mengganggunya. Ya, tentu saja ini hanya perumpamaan.
Namun, apakah ada orang yang selalu bebas dari masalah?
Jawabannya ada. Tidak lain dan tidak bukan adalah orang yang sederhana dalam cara hidupnya. Dalam falsafah Jawa kesederhanaan itu membawa pada kedamaian. Kesederhanaan apabila kita cermati lebih merupakan suatu kemampuan beradaptasi yang paling baik.
Sehingga kenyataan yang terjadi selalu mudah diterima. Kesederhanaan itu memudahkan kita dalam menerima kenyataan. Jika kita amati, ketidakmampuan menerima kenyataan selalu terjadi oleh karena cara hidup yang rumit dan jauh dari kesederhanaan. Itulah awal dari ketidakbahagiaan dalam hidup.
Dalam etika sosial, orang sederhana juga tidak akan mengganggu orang lain, bahkan dia bisa menjadi teladan bagi orang lain.
Ada dua pendekatan yang mesti seimbang, yaitu melihat ke luar dan melihat ke dalam. Melihat ke luar itu selalu sawang-sinawang. Apa yang terlihat tidak mewakili yang sebenarnya terjadi. Sering hal luar seperti itu jika tidak diwaspadai akan menimbulkan iri hati dan kebencian. Namun apabila kita ini cenderung memiliki cara hidup yang sederhana, maka tidak ada ruang untuk iri hati dan kebencian.
Ada istilah, “Nyawang lathining diri”. Melihat apa yang ada di dalam batin. Orang sederhana tidak merasa perlu menanggapi apa yang ada di luar, tapi lebih di dalam. Hal-hal yang nampak indah dan menarik di luar mesti menjadi bahan refleksi untuk diri sendiri.
Apakah segalanya mesti perlu dimiliki dan menjadi berlebihan?
Jika segalanya sudah merasa cukup, sudah baik, lalu mau apa lagi? Selalu tiada masalah yang berarti dan tidak ada yang dianggap menjadi beban. Maka hidupnya selalu tenang dan damai.
Desainer batik tulis. Tinggal di Kudus, Jawa Tengah.
The post Orang Sederhana Selalu Mudah Hadapi Masalah appeared first on .