Menjelang akhir tahun, menurutmu apa yang paling sering dipikirkan oleh kebanyakan orang? Apa yang paling sering ditanyakan oleh orang-orang sekitar kepadamu? “Tahun depan kamu ingin seperti apa atau mau apa?“ Mungkin salah satu bentuk pertanyaannya seperti itu. Ya, kebanyakan orang akan berpikir dan bertanya mengenai hal-hal yang berkenaan dengan “planning”.
Pembahasan planning ini pada umumnya berhubungan dengan keinginan atau perubahan yang diharapkan terjadi pada tahun depan. Hal tersebut dapat berkaitan dengan perubahan pribadi individu atau juga berkaitan dengan kehidupan individu.
Adakah diantara kamu yang menuliskan planning dan menguraikannya satu persatu sehingga dapat terlihat dengan jelas apa yang sesungguhnya ingin dicapai, apa dapat dilakukan, apa yang perlu diubah dan apa hambatannya? Sudahkah keinginan atau perubahan tersebut diniatkan dengan sungguh-sungguh? Kemudian, sudah siapkah kamu untuk merealisasikannya dalam bentuk aksi nyata?
Formalitas dan bergagah-gagahan
Tahukah kamu, ketika mengakses internet kamu akan menemukan berbagai situs yang membahas mengenai “planning for next year”. Semuanya bersedia membantumu untuk menyusun planning. Akan tetapi, pada kenyataannya kebanyakan orang hanya memiliki kesenangan untuk menyusun planning namun, berakhir dengan nothing. Menyusun planning dijadikan formalitas dan bergagah-gagahan tetapi, tahun depan ya tetap sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Tidak ada bedanya.
Menurut kamu mengapa itu bisa terjadi dan berulang dengan pola yang selalu sama setiap waktunya? Mari kita meninjaunya lebih dalam. Sudah siapkah? Let’s go.
Out of the box
Ketika menyusun planning, di dalam dirimu akan terjadi proses berpikir dengan menggunakan gambaran tahun sebelumnya sebagai titik acuan. Dalam proses berpikir ini, kamu pun akan menyisipkan makna-makna dalam setiap peristiwa yang telah terjadi berlandaskan sudut pandang yang kamu miliki untuk melihat saat ini dan meramalkan masa depan.
Kemudian, kamu pun mencoba memperhitungkan segala konsekuensi yang mungkin terjadi. Ketika itu berhenti pada ide pemikiran dan hadir pemaknaan seperti ini misalnya,
“Berubah itu sulit, ini tidak mungkin. Aku gak siap. Aku emang orangnya kayak gini jadi gini-gini aja lebih enak.”
Bersiap-siaplah kamu untuk menerima kenyataan bahwa hal yang sama akan terulang lagi. Karena pada dasarnya kamu tidak pernah siap dan mau untuk berubah. Kamu belum berani untuk out of the box.
Lain halnya ketika ide pemikiran tersebut berlanjut dan ada muncul pemahaman seperti ini misalnya,
“Ini memang tidak mudah tetapi tidak ada salahnya untuk mencobanya. Ini terlihat sulit namun aku mau melakukannya. Jika jatuh tidak apa-apa, aku hanya perlu bangun dan mencobanya lagi. Keluar dari zona nyaman itu berat namun aku bersedia menjalaninya.“
Kamu pun akan mewujudkan planning yang telah kamu susun secara matang dalam bentuk aksi nyata.
Guyz, aku paham bahwa berubah itu memang tidak nyaman. Karena keluar dari kotak yang selama ini membuatmu nyaman itu menyakitkan. Tetapi, cobalah untuk berani memutuskan ingin menjadi seperti apa dirimu. Keluarlah dari kotak aman yang membelenggumu jika kamu siap.
Kamu pun akan menemukan hal-hal yang tidak pernah kamu duga sebelumnya dan kamu akan tahu seberapa tangguh serta hebatnya dirimu. Seseorang yang baik hatinya pernah mengirimiku pesan seperti ini, “Anda tidak perlu melihat seluruh tangga, Anda hanya cukup melangkah.”
Pesan singkat seperti itu aku terima setiap hari darinya. Pesan itu aku jadikan sebagai pengingat bahwa “Dunia ini masih layak untuk aku jalani. Karena yang aku butuhkan hanyalah kesediaanku untuk berani melangkah dan mencoba. Tidak ada yang pernah tahu keseluruhan hidup itu seperti apa sejak awal. Akan tetapi, dengan bersedia menjalani hidup satu per satu maka keseluruhan hidup yang telah dijalani dapat diketahui.”
So, teruntuk kamu yang masih suka diam di dalam kotak nyaman dan kamu yang masih mandek, tidak apa-apa jika saat ini kamu masih memilih untuk bertahan dengan cara lamamu untuk hidup. Ambilah sejumlah waktu yang kamu butuhkan untuk berani out of the box.
Teruntuk kamu telah siap merealisasikan planningmu, niatkankan di dalam diri bahwa semua yang kamu lakukan semoga membawa kebahagiaan bagi dirimu dan juga makhluk di seluruh alam semesta. Semoga semua yang kamu lakukan dapat menjadi berkat bagi kehidupanmu dan seluruh kehidupan di alam semesta.
Selamat bertumbuh, Selamat berproses.
Salam cinta dariku,
Untukmu yang berani menjalankan ajaran kebaikan setiap hari.
The post Akhir Tahun Nyusun Planning, Eh Tahun Depan??? appeared first on BuddhaZine.