Quantcast
Channel: Buddhazine
Viewing all articles
Browse latest Browse all 2781

Manfaatkan Libur Sekolah, 20 Remaja Putri Belajar Hidup Selibat

$
0
0

Manfaatkan libur sekolah, Aṭṭhasīlanī Theravāda Indonesia (Astinda) mengadakan Pelatihan Aṭṭhasīlanī kategori anak-anak usia 6-12 tahun. Kegiatan ini berlangsung mulai 18 Juni – 30 Juni 2022 di Santi Ārama Vihāra Isipatana, Kajangan – Kabupaten Tangerang. 

Pelatihan Aṭṭhasīlanī diikuti oleh 20 remaja putri dari pelbagai daerah di Indonesia, di antaranya; Tangerang, Bali, Jawa Tengah, dan Balikpapan. Sebelum menjalani kehidupan sebagai seorang Aṭṭhasīlanī, anak-anak ini menjalankan serangkaian upacara pontong rambut dan penahbisan. 

Upacara potong rambut dilakukan pada, Minggu (19/6) di halaman di Vihāra Isipatana. Prosesi pencukuran rambut calon peserta Aṭṭhasīlanī dipimpin oleh ketua umum Astinda, Aṭṭhasīlanī Gunanandinī dan didampingi oleh, Aṭṭhasīlanī Karunasarani, Aṭṭhasīlanī Aggatasiri, dan Aṭṭhasīlanī Pabhāsanti. 

Prosesi diawali dengan Pūja di altar Buddha dan Anussasana singkat oleh Aṭṭhasīlanī Gunanandinī. Acara dilanjutkan dengan permohonan maaf kepada Orang Tua atau Wali calon Aṭṭhasīlanī serta pembacaan tekad pencukuran rambut.  Selesai itu, Aṭṭhasīlanī Gunanandinī melakukan pemotongan rambut pertama dengan diiringi paritta pemberkahan. 

Penahbisan Aṭṭhasīlanī

Selasa pagi, ( 21/6) dua puluh remaja putri mengenakan busana serba putih. Kepala mereka semua sudah tidak berambut. Pagi itu, anak-anak ini akan menerima penahbisan sebagai Aṭṭhasīlanī dari Bhikkhu Sangha. 

Penahbisan Athasilani  diawali dengan pradaksina. Selesai pradaksina, mereka  memohon tuntunan sīla kepada Bhikkhu Dhammadhiro sebagai sīlacariya. Setelah memberikan Anussāsana, Bhante Dhammadhiro memberikan wejangan kepada para Aṭṭhasīlanī yang baru ditahbis.

“Seorang Aṭṭhasīlanī harus memiliki hati yang teguh terhadap Buddha sebagai seorang yang bijaksana, (memiliki pandangan yang benar/tidak keliru) dan Mahakaruna (memiliki welas asih yang besar). Kepada Dhamma dengan mempelajari Dhamma (Pariyatti Dhamma), mempraktikkan Dhamma (Patipatti Dhamma), sehingga dapat mendapatkan buah atau hasil dari mempelajari dan mempraktikkan Dhamma (Pativedha Dhamma), dan kepada Sangha yang merupakan murid sang Buddha/seorang Ariya Puggala. Serta menjaga dan mempraktikkan latihan 8 Sila (Aṭṭhasīla),” kata Bhante. [MM]

The post Manfaatkan Libur Sekolah, 20 Remaja Putri Belajar Hidup Selibat appeared first on BuddhaZine.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 2781

Trending Articles